0
Dongeng kali ini tentang seekor ayam kate (cebol) yang sangat besar kepala, dia mengaku-mengaku kalau dialah yang paling memilki kokok paling bagus diantara ayam-ayam yang ada di hutan. Padahal ayam hutan jantan-lah yang paling keras kokoknya ketika pagi hari menyingsing. Suatu ketika Ayam kate itu ditangkap oleh para pemburu ayam hutan. Dia sangat sedih harus berpisah dengan hutan tempat ia bisa menonjolkan kokoknya kepada anggota hutan yang lain.

Setelah sampai di sebuah kampung, ayam kate itu ditempatkan di sebuah kandang yang cukup luas, ia merasa baru dan menemukan ayam-ayam buruan para pemburu itu berkumpul, muncullah rasa sombongnya kembali, ia mempertontonkan kokoknya kepada ayam-ayam yang ada di dalam kandang tersebut.


Walau tubuhnya kecil dan mungil, si ayam kate tidak gentar terhadap ayam-ayam hutan lainnya yang bertubuh lebih besar darinya dan ia pun mengajak untuk mengadu kokok, siapa yang yang memiliki kokok yang lebih keras di kandang itu.

Para ayam hutan yang lebih besar merasa malas untuk meladeni ajakan si ayam kate tersebut, sampai akhirnya ia sangat kesal karena tidak ada yang mau diajak untuk lomba kokok paling keras. Akhirnya ia berdiri di sebuah tonggak kayu besar dan mulai mempertontonkan kokoknya kepada para penghuni kandang tersebut.

Namun naas bagi si ayam kate, ternyata di ketinggian yang tak terlihat mata, seekor elang lapar telah menunggu saat-saat bagi si ayam kate lengah, dan akhirnya si elang tersebut menyambar si ayam kate yang berdiri tinggi diatas kayu tersebut, dan langsung dibawa terbang entah kemana.

Hikmah dongeng kali ini adalah janganlah kita menjadi sombong semasa kita masih hidup di dunia ini, karena dengan kesombongan tidak akan bisa mendatangkan kemujuran dan kebaikan dalam hidup kita, justru malah kesengsaraan dan keburukan akan menghampiri bagi siapa saja yang merasa sombong. Jadilah orang yang baik yang menaburkan kebaikan dan kebajikan di dunia ini.

Source link

Posting Komentar

 
Top