Sampailah pada akhirnya cerita anak ini berlanjut hingga si pemuda ini merantau ke sebuah perkotaan yang sangat ramai.
Disitu ia mulai mencari pekerjaan yang bisa mendatangkan rejeki agar ia bisa makan dan hidup disitu.
Ia mulai memasuki pasar-pasar dan menawarkan jasa sebagai tukang panggul. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan saudagar kaya yang hendak membongkar muatan dari kapalnya.
"Wahai anak muda, apakah engkau bisa berhitung?" Si saudagar bertanya kepada si pemuda tersebut.
"Bisa,tuanku...hamba sangat mahir dalam berhitung" jawab si pemuda.
Singkat cerita si pemuda diajak berdagang bersama si saudagar kaya. Dan akhirnya ia-pun bekerja full-time bersama saudagar kaya.
Awal mulanya si pemuda diperintahkan bekerja untuk menghitung barang dagangan yang terjual oleh si saudagar kaya.
Ia sangat bersyukur sekali mendapatkan pekerjaan tersebut, namun sampai suatu ketika ia diperintahkan saudagar kaya itu untuk ikut berdagang ke sebuah pulau yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya.
Sesampainya disana, ia diperintahkan untuk memberatkan timbangannya agar mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari pulau tersebut.
Sontak ia sangat kaget atas perintah sang saudagar kaya. "Maaf tuanku, bukan maksud hamba untuk menolak perintah tuan, akan tetapi bukankah hal ini sangat dilarang dalam agama dan tentunya tidak baik bagi rejeki kita?" Tanya si pemuda dengan sangat lugu.
Si saudagar langsung tertawa terbahak-bahak dan berkata "Wahai pemuda, kamu ini sangat pintar dalam berhitung namun dalam berniaga, ilmu yang kau miliki adalah nol besar!, tidak ada!" kata si saudagar.
Kemudian saudagar itu melanjutkan perkataannya "Tahukah engkau bahwa itulah yang membuat aku kaya raya seperti ini, janganlah menjadi jujur ketika kau berdagang. Itu akan membuatmu tidak pernah kaya!...hahahha".
Si pemuda bangkit dari tempat duduknya sambil berkata "Maaf tuanku, hamba bekerja bukan hanya untuk makan, tapi hamba bekerja untuk mencari keberkahan di dunia dan akhirat."
"Jika cara tuan berdagang seperti ini, maka mulai saat ini hamba berhenti bekerja" tegas si pemuda lanjut. "Masih banyak pekerjaan diluar sana yang penuh keberkahan asal Hamba mau jujur dalam hidup ini" si pemuda tegas dalam berkata.
Mendengar si pemuda berhenti bekerja, si saudagar kaya semakin tertawa terbahak-bahak. Si pemuda pun pergi meninggalkan lapak si saudagar itu.
Ternyata kepergian pemuda tersebut, terendus oleh para pembeli yang sedang mengerumuni lapak si saudagar kaya. Mereka tahu bahwa saudagar itu tidak jujur dalam berdagang. Mereka akhirnya mengembalikan barang minta meminta uangnya dikembalikan.
Si saudagar sangat merugi hari itu dan pulang kembali tanpa untung sepeserpun. Ia akhirnya memutuskan untuk mencari pemuda jujur yang tidak mau korupsi timbangan tersebut.
Singkat cerita-pun akhirnya si pemuda ini menjadi saudagar kaya raya di negeri tersebut karena kejujuran dalam berdagang, tanpa harus korupsi alat timbangan. Sehingga banyak pembeli yang senang membeli barang-barang dari si pemuda karena kejujurannya.
Posting Komentar