0
Pada suatu hari si kancil merasa lelah sekali, seharian ia memanen jagung yang ia dapatkan dari ladang jagung pak petani. Tak lama kemudian datanglah si kerbau yangtak sengaja melewati ladang jagung tersebut.

Si kerbau yang berjalan pelan sambil melihat si kancil yang sedang sibuk membereskan jagung hasil panennya yang kemudian dimasukkan ke dalam gudang milik pak petani.




"Hai kancil, kamu sibuk sekali sih? emangnya nya kamu diberi apa oleh pak petani?" tanya si kerbau kepada si kancil sambil terkekeh-kekeh.
Kancil yang sedang sibuk membereskan jagung mendengar si kerbau menegurnya, kemudian ia berhenti sejenak dan berjalan menuju si kerbau yang berhenti dan berteduh di sebuah pohon yang rindang.

"Hai kerbau yang malas, apakah kau tidak melihat aku kerja keras seperti ini, karena aku ingin pak petani tidak menuduhku lagi sebagai pencuri ketimun, dan supaya aku bisa mendapatkan ketimun gratis darinya" tukas si kancil kepada si kerbau yang malas.

"Oh begitu ya, ya sudahlah kalau kau memang ingin bekerja keras, lihat ni aku, aku tidak bekerja tapi rerumputan ada dimana-mana dan itu sumber makananku..hehehe" kata si kerbau sambil mengunyah rerumputan yang masih ada sisa di luar mulutnya.

Si kancil terbelalak mendengar perkataan si kerbau, ingin marah rasanya si kancil, karena ia mementingkan pertemanan maka ia tidak jadi marah kepada si kerbau, ia memilih melanjutkan pekerjaannya dibanding harus berdebat dengan kerbau yang malas.

Kerbau memang makhluk yang besar dan gagah, tenaganya memang kuat, tapi tak jarang ia memilih bermalas-malasan dan menghabiskan waktunya untuk mengunyah rumput. Namun kemalasan si kerbau tidak bisa si kancil langsung menyalahkan si kerbau, karena si kerbau lah yang mengambil keputusan kenapa ia menjadi malas.

Berbeda dengan si kancil, walau badannya kecil namun semangat untuk hidupnya besar dan masih ada keinginan untuk merubah hidup dan memperbaiki sikap serta mental dalam menghadapi segala sesuatu. 

Posting Komentar

 
Top